Rabu, 21 April 2010

HIDUPKU YANG KESEPIAN


Terkadang aku binggung memikirkan nasibku ini, adakalanya bimbang akan masa depan ku yg suram dan penuh tanda tanya. Pertanyaanya bisakah dapat di ubah..?
Sedang aku tak kuasa untuk melakukan sesuatu yg berkaitan dengan nasibku ini. Tuhan apunilah hambamu ini yg tak punya daya buat bangkit, meski telah menapak dan selalu kucoba dan terus mencoba. Perjalanan nasib manusia memang selalu berbeda satu dengan yg lain, tapi aku selalu rapuh untuk berfikir ini. Umur semakin tambah dan fisik semakin rapuh seirig dengan perjalanan waktuku, perasaan kesepian selalu ada dalam jiwaku dan menghantui di setiap langkahku. Sedih binggung campur merana di tambah rendah diri miskin segalanya.
Kalut, aku terjebak di antara dua pilihan di sisi kanan aku belum pernah merasakan kasih sayang juga belaian seorang wanita, tentunya bagi orang normal sangat di butuhkan.
Apa mungkin orang seperti aku berhak mendapatkanya, aku pesimis dan tidak yakin. Keyakinan juga optimis milik orang yg berduit dan kaya juga bagi orang yg SDM nya dapat di andalkan. Tapi aku hanyalah manusia bisa dan sangat kecil dan miskin semua itu.
Rasa percaya diri hilang mana kala di hadapan orang-orang itu, aku merasa rendah dan mungkin sangat rendah.
Kedua aku merasa enjoy dan bahagia ketika ada teman yg datang untuk menghiburku dan mengajak ke laut buat refrising agar tidak setres lagi. Hanya dengan itu aku dapat tenang. Tapi itu hanya sementara aja, setelahnya datang kembali rasa sepi itu dan jadi hatu dalam hatiku.
Aku memiliki rasa juga perasaan yg sama dengan mereka, ada kalanya aku ingin bercinta dengan seorang wanita tapi apa mungkin. Yg bercinta dengan sejenis bagemana itu bisa terjadi. Jika hal ini di larang agama, mengapa manusia di cipta. Adakah di balik ini semua Tuhan punya rahasia yg manusia tak ada yg tau atau hanya cobaan hidup dan perjalanan manusia saja.
Apakah aku bahagia, jawabnya tidak. Karena kebahagiaan tidak dapat di ukur dengan
materi juga dari segi pandangan saja. Lantas apa yg harus aku lakukan selanjutnya, apakah terus begini dengan penuh penyesalan karena hidup penuh kekurangan. Harusnya tidak sebagai manusia yg tercipta makluk yg paling sempurna di bekali ilmu, harusnya manusia lebih luwes dari makluk yg ada di muka bumi ini.
Kadang aku juga bertanya pada diri sendiri, apakah aku normal sebagai manusia seutuhnya, jadi binggung sendiri. Mau curhat dengan kawan atau pemuka agama atau pada pendeta, romo pastur, ustad. Nanti malah aku yg di salahkan karena jadi manusia tidak normal dan cendrung menyimpang. Tapi apakah aku tak punya hak untuk hidup dan menentukan nasibku..? Mestinya mereka juga sadar, dalam hidup ini ada normal juga ada yg tidak normal ada yg cacat secara fisik ada yg cacat mental. Meraka juga harus sadar hidup ini perlunya saling pengertian. Jangan hanya mencemoh dan msnyalahkan orang lain. Sadar diri lebih baik dari pada cuma menilai kekurangan orang lain karena hanya dengan cara ini kita dapat menghargai aku juga mereka semuanya yg serba kekurangan. Aminn..!!!
Sebetulnya dalam hatiku terbesit ingin punya seorang istri tapi apakah masih pantas, sedang aku udah tua, dan apakah masih laku. Untuk menghidupi diri sendiri aja tidak mampu, layakkah jika aku sendiri penuh derita. Aku takut tak dapat membahagiakan seorang wanita, aku jadi paranoit. Wanita itu Itu kadang sulit di tebak apa maunya, dia bilang sayang hanya kamuflase saja, cuma untuk menghibur hati seorang pria. Aku yg merana mana mungkin wanita mau dengan aku, kebanyakan para wanita ingin pria yg sempuna yg dapat memberikan apa yg dia mau dan banyak tuntutan materi. Sedang aku bukan pria perkasa juga tidak pantas buat wanita. Untuk itulah mengapa aku tak bayak waktu buat memikirkan wanita buat jadi istri danbaan setip pria normal. Maafkan aku Tuhan jika aku salah dalam melangkah baik di dunia ini dan akhirat nanti. Aku tidak dapat menjalankan amanatmu buat kawin dengan seorang wanita yg mungkin menjadi jodohku. Meski itu dosa tapi aku tidak sanggup jika terus begini, dengan hidupku yg selalu sepi dan sunyi tanpa teman dalam hidupku.
Hanya doa padamu aku selalu panjatkan agar terhindar dari dosa-dosa yg aku perbuat selama ini. Maafkan juga buat ibuku tercinta jika anakmu ini tak dapat seperti yg engkau mau dan hidup wajar seperti yg lain.

Tidak ada komentar: